Perjalanan belum lagi sampai. Namun lelah telah mendera. Betapa banyak air mata dan luka dalam perjalanan ini. Keinginanku menggapai semua angan angan, mimpi mimpi dan harapan. Ternyata aku memang mimpi. Aku memang hanya berangan angan. Akhirnya lelah dan terluka.
Jera rasanya. Tak ingin lagi ada hasrat itu. Kulepas semua cita cita. Tak ingin lagi kuraih gemerlap. Cukup sudah. Separuh perjalanan ini menunjukkan betapa sia sianya yang kukejar. Tak pernah terasa cukup atas apa apa yang sudah kumiliki. Tak berhenti menggapai. Hingga lupa bila jiwa pun butuh hidupnya.
Kini aku menepi. Yang kubutuhkan hanya hening, sepi dan sendiri. Tak ingin ada hingar bingar itu lagi. Tak ingin ada ketegangan dan tensi. Ku tak ingin ada bahkan tawa dan senyum. Tak ingin. Aku hanya mau diam dan merenung. Menatap perjalanan ke depan yang entah kapan ujungnya.
Aku hanya akan menjalani takdir. Meniti jalan menuju ke depan yang entah kapan berakhir.
Tak akan lagi kuberlari. Tak perlu lagi bergegas. Cukup melangkah saja, perlahan.
Kini aku menepi. Sejenak merenung. Aku perlu menata hati dan pikiran untuk melangkah kembali. Harapanku bisa menemukan cahaya dalam perjalanan jiwa ini. ***
Tello, 10 Januari 2023