Gangguan kecemasan pada anak mulai terungkap belakangan ini. American Academy of Pediatrics pada Oktober 2022 membunyikan alarm dengan menyatakan keadaan kesehatan anak sebagai darurat nasional di Amerika. Artikel ini dilansir bedtimez.
Ini didukung bukti dari CDC yang menunjukkan peningkatan kunjungan kesehatan mental ke ruang gawat darurat selama pandemi.
Sejumlah besar anak-anak menderita masalah kesehatan mental. Dan deteksi dini serta intervensi dapat membantu menghindari krisis total.
Gugus Tugas Layanan Pencegahan Amerika (USPSTF) merekomendasikan bahwa mulai dari usia 8 tahun, anak-anak harus diskrining untuk mengetahui apakah mereka mengalami gangguan kecemasan.
Baca juga : Orang Tua Dapat Menurunkan Gangguan Kecemasan ke Anak
Anak-anak dan remaja yang belum menjalani skrining untuk depresi dan kecemasan harus menjalani pemeriksaan setiap tahun mereka.
Martha Kubik, profesor di School of Nursing di College of Health and Human Services di George Mason University Virginia, yang juga anggota gugus tugas menjelaskan hal ini.
Kepada New York Times, Kubik mengatakan, “Kita berbicara tentang orang-orang muda yang tidak menunjukkan tanda-tanda eksplisit atau gejala kecemasan atau depresi pada saat mereka datang berkunjung ke dokter perawatan mereka.”
Baca juga : Perhatikan Ransel Anak Anda
Gugus tugas merekomendasikan pada frekuensi tinggi kecemasan yang ditemukan pada anak-anak.
Pada 2018-2019, sebelum pandemi, Survei Nasional Kesehatan Anak menemukan bahwa 7,8 % anak-anak berusia antara 3 dan 17 tahun mengalami gangguan kecemasan. Jumlahnya pasti meningkat pascapandemi.
USPSTF juga melakukan penelitian untuk melihat seberapa akurat alat skrining tersebut. Biasanya, dalam layar ada beberapa pertanyaan yang diajukan oleh penyedia layanan kesehatan kepada anak dan dalam beberapa kasus. Termasuk soal orang tua mereka.
Baca juga :Temukan Kebebasan Pangan
Alat skrining ini sangat membantu untuk kasus yang melibatkan anak-anak antara 8 dan 18 tahun. Tetapi tidak begitu bermanfaat untuk anak-anak 7 tahun atau di bawahnya.
Kubik berkata: “Untungnya, kami menemukan bahwa skrining kecemasan dan depresi pada anak yang lebih besar efektif mengidentifikasi kondisi mereka. Sehingga anak-anak dan remaja bisa terbantu dengan dukungan yang mereka butuhkan.”
Joseph McGuire, psikolog anak di Johns Hopkins Children’s Center di Maryland mengatakan kepada New York Times:
“Ada berbagai pilihan skrining. Itu tergantung pada populasi, pada pengaturan, dan saya pikir itu tergantung pada jumlah waktu yang dimiliki dokter,” ujarnya.
“Kami ingin alat-alat ini dapat digunakan, dan apa yang akan berfungsi akan bervariasi di seluruh pengaturan,” tandasnya ****