Batas Langit
No Result
View All Result
  • Woman Talks
  • Refleksi
  • Ihwal
  • Ragam
  • Ruang Keluarga
No Result
View All Result
  • Woman Talks
  • Refleksi
  • Ihwal
  • Ragam
  • Ruang Keluarga
Batas Langit
No Result
View All Result

Orang Tua dan Gangguan Kecemasan pada Anak

Anita Anggriany Amier by Anita Anggriany Amier
October 6, 2022
0
Readers: 142

Orang Tua dan Gangguan Kecemasan pada Anak. Tahukah Anda bahwa orang tua dapat menurunkan kecemasan ke anak? Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit CDC Amerika merilis bahwa sekira 5,8 juta anak berusia 3 hingga 17 tahun terdiagnosis mengalami gangguan kecemasan. Itu terjadi antara tahun 2016 hingga 2019. Elizabeth Pratt menuliskan artikel ini di situs healthline.

Sebenanya umum saja bagi anak merasa khawatir dan takut pada sesuatu. Namun CDC menyatakan perasaan itu sudah mengganggu kehidupan sehari-hari. Hal itu mungkin terjadi karena gangguan kecemasan. Bisa berupa fobia, kecemasan sosial, takut berpisah perpisahan, gangguan panik, atau kecemasan umum.

Data CDC tahun 2019 menemukan bahwa 15% orang dewasa mengalami kecemasan yang ringan, sedang, atau parah selama dua minggu. Wanita lebih mungkin mengalami kecemasan dibandingkan pria.

Baca juga : Pikirkan Kembali Ketika Akan Menghukum Anak

Para peneliti studi baru-baru ini melakukan wawancara dengan 398 anak, 221 ibu, dan 237 ayah.

Mereka melaporkan bahwa gangguan kecemasan pada orang tua perempuan menurunkan gangguan kecemasan pada anak perempuan..

Sementara, gangguan kecemasan orang tua perempuan tidak akan menurun kepada anak laki-laki, demikian juga sebaliknya.

Dr Carla Marie Manly, seorang psikolog klinis yang berbasis di California, mengatakan hasil penelitian ini tidak mengejutkan.

“Mengingat otak anak-anak sangat mudah dipengaruhi, sangat masuk akal jika anak-anak akan ‘menyerap’ kecemasan, terutama dari orang tua yang sama dengannya, ”katanya.

“Pada tingkat neurobiologis, otak anak kecil dibentuk dan diubah oleh semua yang mereka temui, termasuk perilaku dan lingkungan orang tua mereka,” tambah Manly.

“Anak-anak pasti mengalami pengalaman positif, namun rangsangan negatif pun dapat mempengaruhi mereka. Seperti perilaku orang tua yang cemas. Meskipun anak kecil tidak secara sadar mengadopsi sikap dan perilaku cemas orang tua. Tapi pola orang tua akan tetap dicatat dan disalin.” Itu artinya bahwa orang tua dapat menurunkan gangguan kecemasan kepada anaknya.

Baca Juga : Seorang Laki-Laki Bingung, Haruskah Dia Menikahi Tunangannya Yang Lumpuh Karena Kecelakaan…?

Bagaimana Gangguan Kecemasan Berkembang?

Para peneliti mengatakan gangguan kecemasan biasanya dimulai sejak dini dan memiliki orang tua dengan gangguan kecemasan merupakan faktor risiko yang mapan.

Seorang peneliti mengatakan risiko itu bisa karena berbagai alasan.

“Orang tua yang mewariskan risiko genetik kepada anak-anak mereka dan dampak orang tua terhadap lingkungan anak-anak mereka. Meskipun sejumlah varian genetik yang terkait dengan gangguan kecemasan telah diidentifikasi, beberapa penelitian telah menyimpulkan bahwa hubungan lingkungan dengan transmisi kecemasan dari orang tua kepada anak-anak lebih besar daripada genetika, ”tulis mereka.

Shane Owens, Ph.D., seorang psikolog perilaku dan kognitif di New York, mengatakan anak-anak akan meniru teladan orang tua mereka sejak usia muda.

Baca juga : Gangguan Kecemasan Pada Anak

“Anak-anak menghormati orang tua dan sering diperkuat untuk mengambil kualitas orang tua sesuai dengan jenis kelamin mereka,” katanya kepada Healthline.

“Kebanyakan anak laki-laki ingat diperhatikan dan dipuji karena berjalan-jalan dengan sepatu ayah mereka atau karena duduk dan menonton pertandingan bersama ayah mereka.
Kebanyakan gadis ingat dipuji karena mencoba sepatu atau perhiasan ibu mereka atau meminta untuk menggunakan riasan mereka.”

“Ini meluas ke perilaku lain juga, terutama di saat krisis. Anak laki-laki yang mengalami kecemasan akan bertindak seperti ayahnya; gadis yang mengalami kecemasan akan meniru respons ibunya terhadap keadaan serupa, ”tambah Owens.

Ini menjadi pengingat bagi orang tua

“Semua orang dewasa harus memahami bahwa anak akan meniru perilaku orang tua yang dilihatnya,” jelas Owens.

Owens mengatakan peran gender tetap kuat. Anak sangat memperhatikan orang tua yang mereka yakini orang yang harus mereka tiru. Tidak heran jika putra dari ayah yang cemas dan putri dari ibu yang cemas akan berperilaku sama.

Para peneliti menemukan bahwa tingkat gangguan kecemasan seumur hidup paling rendah untuk antara anak yang memiliki dua orang tua tanpa penyakit mental itu.

Anak yang memiliki satu orang tua dengan gangguan kecemasan berisiko penyakit yang sama setengah umur hidup mereka.

Baca juga : Modernitas, Uang Receh dan Nilai Kejujuran

Menurut sejumlah ahli asumsi ini masuk akal. “Sebagian besar kita hidup bersama orang tua dalam fase perkembangan awal. Lalu secara pasif mengikuti tingkah laku dan karakteristik mereka. Masuk akal kecemasan terjadi kepada anak yang orang tuanya memiliki gangguan yang sama,” Gregory Nawalanic, seorang psikolog klinis di The University of Kansas Health System, mengatakan kepada Healthline.

“Anak memandang orang tua sebagai jangkar stabilitas. Bayangkan pesan yang dikirim dan dihayati anak yang melihat orang tuanya secara konsisten dalam keadaan was-was atau takut.

Itu mewarnai dunia di sekitar mereka sebagai tempat yang mengancam dan menegaskan ketakutan mereka.

Penting bagi orang tua untuk menyadari bahwa gangguan kecemasan dapat menurun dari orang tua ke anak mereka. ***

Tags: Gangguan Kesecemasankesehatan mentalkesehatan mental anak-anak dan remaja
Share298Tweet187Share75
Anita Anggriany Amier

Anita Anggriany Amier

Next Post
Jangan Mencemooh, Empatilah

Manusia, Mengapa tak Bahagia?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Facebook Twitter Youtube Vimeo Instagram

Navigate

  • Home
  • About
  • Archives
  • Contact

Category

  • Cerpen
  • KONTEMPLASI
  • News Flash
  • Ragam
  • Refleksi
  • Ruang Keluarga
  • Uncategorized
  • Woman Talks

BatasLangit © 2020

No Result
View All Result
  • Home
  • About
  • Contact

BatasLangit © 2020