“ORANG yang ingin tetap hidupnya bahagia dan menjadi orang bijak harus terus berubah” Confusius.
DUNIA ini tak ada yang abadi. Hanya perubahan itu yang abadi. Itu terlihat jelas pada kehidupan seorang Ida Farida Noer Haris Yasin Limpo.
Orang mengenalnya sebagai sosialita dengan bermacam talenta dan bisnis yang merambah. Mulai dari perancang baju kelas premium dengan line bisnisnya Ida Noer Haris, bisnis restoran dan berbagai kegiatan lainnya. Perempuan dengan berbagai kesibukan.
Berkharisma dan anggun pembawaannya. Tidak berubah. Tapi tidak dengan pemikirannya. Ida kini berubah dalam menyikapi kehidupan. Dia bertransformasi. Lebih mature, lebih matang. Dan dia menyadari perubahan itu.
“Oh, ternyata hidup ini seindah ini ya.. Oh, ternyata kita tak punya masalah ya.. Oh, ternyata benar kata Tuhan, manusia itu terlalu menzolimi dirinya sendiri…” Begitu Ida mengutarakan sejumlah pemikirannya tentang hidupnya akhir-akhir ini.
Dia menyadari kini dia melihat dunia dengan segala isinya dengan lebih sederhana. Namun bukan berarti tidak berwarna. Sebaliknya, dia melihat lebih detail apa yang dihadapannya warna warni kehidupan sekarang dengan rasa syukur tak pernah habis.
“Tentu ada banyak hal yang mengubah cara berpikir dan melihat dunia. Apalagi di usia sekarang, setelah masa Covid-19 masa kita tidak berubah,” kata Ida saat ditemui di kediamannya di Kawasan Panakukang di pagi hari yang cerah.
Kata Ida, tidak ada yang kebetulan di dunia ini, termasuk ketika Tuhan menurunkan wabah penyakit. Ada banyak pesan yang disampaikan Tuhan. Dan itu bisa dipahami bagi orang-orang yang berpikir, kata Ida.
Perjalanan bathinnya mengajarkan kepada Dia untuk lebih menikmati hari-hari dengan tenang dan tak terburu-buru. Menikmati menanam tanaman hias beraneka jenis di rumahnya, menikmati waktu-waktu bersama anak-anak dan suaminya di rumah.
Seperti hari itu, disela-sela ngobrol santai, Ida menyempatkan diri memasak masakan untuk putera puterinya yang sedang berada di Makassar. Putera puterinya semua bersekolah di Jakarta dan Bandung, namun diajak pulang karena PPKM II di Jakarta.
Meski menikmati hidupnya yang lebih tenang bukan berarti Ida berhenti bergerak, berkegiatan sosial dan bermasyarakat. Isteri dari politikus Haris Yasin Limpo itu tetap sibuk dengan berbagai kegiatan sosialnya di masyarakat. Prinsipnya, kehadirannya sebagai manusia harus memberi manfaat pada orang di sekitarnya.