SEHARI saja dalam kehidupan, tak pernah sepi dari persoalan, kesedihan dan kesulitan. Entah persoalan dari rumah, dengan pasangan dan anak, urusan di luar dan kantor. Terkadang sering menimbulkan letih, penat dan lelah jiwa. Seringkali orang bertanya bagaimana jalan menuju bahagia itu.
Baca juga : Manusia, Mengapa tak Bahagia?
Sebegitu banyaknya kesulitan yang melingkupi pikiran, tak jarang ketika bangun pagi, kepala sudah penuh dengan setumpuk masalah. Entah itu kesal kepada orang yang menjengkelkan, marah kepada orang yang menyusahkan, berbagai persoalan dan pekerjaan yang harus diselesaikan. Lalu pagi hingga sore menjelang hari menjadi tidak lagi tenang, tidak nyaman, terburu-buru dan tak menyenangkan.
Mood buruk di pagi hari membuat sepanjang hari menjadi tidak nyaman, terasa letih yang akan mempengaruhi tubuh fisik yang ikut terpengaruh masalah psikis.
Baca Juga : Hati-hati Jangan Sampai Remaja Anda Terpengaruh Sadfishing dari Sosmed
Sesungguhnya,kehidupan memang tak semuanya harus lancar, mudah dan berlangsung mulus. Seperti halnya kehendak semua manusia, berharap semua dimudahkan, dilancarkan jauh dari persoalan dan berakhir bahagia. Sungguh itupun tak mungkin terjadi.
Namun bukan berarti bahagia tidak mungkin. Bukankah Allah SWT meminta kita untuk berbahagia di setiap waktu bukan bersedih menghadapi kehidupan.
Seharusnya jalan menuju bahagia itu kita yang ciptakan. Bagaimana membuat suasana hati menyenangkan, tetap sejuk meskipun berada di tempat yang panas. Tetap hangat di tempat yang dingin.
Eckhart Tolle penulis buku ‘Power of Now mengatakan alih-alih memerangi kegelapan, sebaiknya Anda membawa masuk terang ke dalam ruang. Setiap apapun yang datang kita sambut dengan kadar perasaan yang sama.
Seperti halnya kita menyambut pergantian waktu siang dan malam, kesedihan dan kebahagiaan yang silih berganti datang dan pergi harus disikapi dengan kadar syukur yang sama.
Mungkin juga kita harus belajar menghargai hal-hal kecil yang membuat kita tersenyum, tertawa. Atau perasaan senang yang terjadi meski hanya tujuh detik pertama sebagai jalan menuju bahagia. Lalu setiap detik-detik membahagiakan itu kita kumpulkan menjadi tujuh menit yang membahagiakan di sepanjang hari kita. Setidaknya kita tetap bahagia di setiap hari yang kita lewati. Waallahu alam ***
Tello, 28 Juni 2022