Keajaiban dalam cinta. Seringkali Tuhan memperlihatkan betapa indahnya kehidupan kita dalam bentuk tidak terduga. Tak melulu hadir dari keceriaan dan kegembiraan. Tapi muncul dari kesedihan dan penderitaan. Lalu menjadi keajaiban yang indah. Seperti kisah film ini, My Rainy Day
LELAKI tampan berusia 35 tahun itu, telah memastikan menutup pintu hatinya untuk mencintai wanita idamannya sekalipun. Diagnosa dokter bahwa hidupnya tinggal 3 tahun lagi menghentikan semangatnya.
Setiap Hari, Kouki Ozawa, Profesor sejarah itu hanya menghitung mundur hari yang dilaluinya melalui penanggalan. Menunggu kematian itu tiba.
Baca juga : Cara Menabung Orang Jepang, Kakeibo
Sementara di sebuah sekolah SMA. Gadis cantik Rio Ozawa melalui hari-harinya dengan getir sebagai gadis panggilan yang terkenal di sekolah. Menjadi permen bagi Sugar daddy, demi apartemen dan kartu kredit untuk dia bersenang-senang. Memiliki kekasih yang juga sebagai germo baginya dan tiga orang temannya. Rio bahkan tak segan mengencani kawan perempuannya. Niatnya hanya untuk menghancurkan hidup orang lain.
Mengapa Rio begitu? Tiga tahun lalu ketika dia berusia 14 tahun, orangtuanya memaksa Rio mengaborsi janin dalam kandungannya karena diperkosa. Merasa ditolak, tidak dihargai, tidak dicintai, Rio menjadi gadis yang dingin yang ingin orang lainpun merasakan penderitaannya.
Sampai suatu ketika Kouki dan Rio dipertemukan secara tak sengaja. Foto mereka tertukar oleh toko sebab nama belakang yang sama, Ozawa. Di tengah hujan deras, mereka janji bertemu.
Rio langsung jatuh cinta pada Profesor Kouki. Dia bahkan rela melepas payung brand Louis Vitton kepada orang lain demi bisa sepayung dengan lelaki yang membuatnya terpesona.
Berbagai cara Rio lakukan agar bisa selalu bertemu pujaan hatinya. Mulai dari minta diajari pelajaran sejarah, hingga berbuah minta berkencan. Rio telah membuat Kouki jatuh cinta.
Baca juga : Waktu Untuk Diri Sendiri
Hubungan keduanya mengubah cara mereka melewati hari-hari. Rio ingin meninggalkan masa lalunya yang kelam dan ingin memulai awal yang baru bersama Kouki. Sementara Kouki mulai sering tertawa dan tersenyum sejak dekat dengan Rio.
Namun dosen muda ini kekeuh tak ingin melanjutkan hubungan dengan Rio meskipun diam-diam diapun jatuh cinta kepada Rio.
Beberapa kali Kouki pingsan dan dirawat di rumah sakit. Namun Kouki tak ingin Rio tahu. Sampai penanggalan terakhir batas hidupnya, Kouki akhirnya meninggalkan rumahnya di Tokyo dan memilih pindah ke sebuah kota kecil yang jauh dari Rio.
Penolakan Kouki atas cintanya membuat Rio bersedih. Namun hebatnya, dia tak pernah berhenti mencintai pria yang telah mengubah jalan hidupnya itu. Dia terus mencari jalan untuk bertemu lelaki yang telah menambat hatinya itu. Hingga akhirnya sepupu Kouki jatuh iba dan memberi alamat Kouki kepada Rio.
Sampai mereka bertemu di desa Kouki tinggal. Kouki telah memutuskan untuk melanjutkan hidupnya sendiri dan melepas gadis yang dicintainya itu di tepi jalanan menuju Tokyo.
Tapi belum lama bus beranjak, Kouki jatuh pingsan dan Rio melihatnya. Lalu terungkap alasan mengapa Kouki menyembunyikan perasaannya.
Kondisi Kouki tak membuat Rio berhenti mencintai lelaki itu. Tak apa-apa bila karena operasi tumor di kepala Kouki ,membuat pria itu terlupa segala-galanya. Termasuk melupa Rio. Asalkan, dia bisa melihat Kouki tetap hidup.
Kouki pun akhirnya menerima permintaan Rio untuk menjalani operasi. Syaratnya Rio tetap bahagia apakah dia hidup atau mati pascaoperasi.
Ini kisah tentang keteguhan hati dan cinta dari pasangan kekasih yang sempurna dalam ketidaksempurnaan. Keduanya sama-sama ikhlas menjalani kehidupan seperti apapun nantinya yang dilalui. Mau saling berkorban untuk mereka yang dicintainya.
Di tengah hujan deras, Rio datang ke desa Kouki berada. Dia menunggu Kouki di teras bangunan seperti kisah pertama kali mereka janji bertemu.
Baca juga : Harapan dan Doa Yang Terijabah
Rio datang dari Tokyo khusus untuk menemui kekasih yang telah melupakannya itu. Rio melepas payungnya untuk mengingatkan kenangan pertemuan mereka ketika hujan turun kepada Kouki. Menyapa lelaki itu, lalu minta ikut berpayung bersama. Sampai Kouki mengantarkannya ke halte bus untuk kembali ke Tokyo. Lalu meninggalkan Rio sendirian.
Rio menangis di bawah rinai hujan meratapi nasib yang tak lagi dikenali kekasihnya itu. Lalu, masih dengan air mata yang membanjir, tiba-tiba hujan terasa berhenti mengguyurnya. Rio seketika berbalik.
Di belakangnya berdiri Kouki memayungi gadis cantik itu sambil mengingat-ingat bahwa dia pernah bertemu Rio.
Film romantis asal Jepang berjudul My Rainy Days ini berakhir happy ending. Saya menyukai akhir dari kisah yang bahagia daripada tragis. Sebab, hidup sudah terlalu berat. Menonton film harus membuatku tertawa atau tersenyum bahagia. Termasuk film berjudul Jepang Tenshi No Koi yang dirilis tahun 2009 itu.
Baca juga :Jangan Mencemooh Orang, Berempatilah
Kisah yang diperankan oleh aktris Jepang Nozomi Sasaki (Rio Ozawa) & Shōsuke Tanihara (Kouki Ozawa) menceritakan tentang ketulusan mencintai.
Sesungguhnya, ada banyak keajaiban dalam kehidupan kita ketika kita melakukan segala sesuatu dengan ikhlas, sabar dan menerima setelah ikhtiar. Film ini mengingatkan bahwa mungkin kita pernah mengalami kisah keajaiban dalam kehidupan. ***
Februari yang basah, 2022