TELUR adalah makanan padat nutrisi. Beberapa nutrisi terkenal adalah zat besi, fosfor, kalium, dan yodium.
Menurut Food Data Central Departemen Pertanian Amerika Serikat, satu telur besar mengandung sekitar 72 kalori dan mengandung 6 gram protein seperti dilansir dari Yahoolife yang mengutip dari USA Today.
Telur juga mengandung nutrisi yang disebut kolin. Kolin termasuk penting untuk fungsi otak dan sistem saraf yang tepat, terutama untuk perkembangan otak bayi dan bayi.
Menurut studi peer-review tahun 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients, berdasarkan data Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional 2009-2014 dan wanita hamil di 2005-2014 di Amerika, bahwa asupan Kolin dalam makanan peserta tak mencapai level adequate-nya bila tak mengkonsumsi telur atau menambah suplemen.
Telur mengandung berbagai vitamin, termasuk vitamin A, vitamin D, dan vitamin E.
Andrew Odegaard, Profesor di Departemen Epidemiologi dan Biostatistik di University of California, mengatakan ada sejumlah faktor lain yang perlu dipertimbangkan ketika melihat potensi manfaat telur.
“Mereka bisa menjadi sumber nutrisi dasar yang baik,” kata Odegaard.
Bahaya Konsumsi Telur
Odegaard mengatakan potensi bahaya makan telur tergantung pada pola makan seseorang secara keseluruhan.
Menurut Odegaard memang tidak sehat bila mengkonsumsi telur ditambah dengan makanan olahan serta makanan yang mengandung gula juga daging merah serta makanan olahan tingkat tinggi dan biji-bijian halus.
Menurutnya, pola makan yang berlebihan protein ini bisa menimbulkan efek samping.
Menurut sebuah studi penelitian tahun 2014 yang diterbitkan dalam Cell Metabolism,
para peneliti menemukan bahwa asupan protein tinggi terkait dengan peningkatan risiko kanker, diabetes, dan kematian secara keseluruhan untuk orang di bawah usia 65 tahun.
Mereka juga menemukan bahwa protein yang berasal dari tumbuhan mengakibatkan lebih rendah daripada konsumsi protein yang berasal dari hewan.
Namun para ahli menyatakan satu telur per hari, tidak terkait dengan risiko penyakit kardiovaskular secara menyeluruh. Juga terhitung lebih rendah di antara populasi Asia.
Namun, para ahli menyarankan untuk menjaga asupan kolesterol diet di bawah 300 miligram per hari. Satu telur besar memiliki sekitar 186 mg kolesterol, yang semuanya dapat ditemukan di kuning telur, menurut Mayo Clinic.
Colleen Sideck, ahli gizi dan spesialis informasi teknis untuk nutrisi Amerika mengatakan siapapun dengan kondisi medis atau masalah diet juga harus berkonsultasi dokter tentang apa yang terbaik untuk mereka.
“Misalnya, orang dewasa dengan penyakit ginjal mungkin diinstruksikan oleh dokter mereka untuk membatasi asupan protein,
yang berarti mereka harus memperhatikan semua makanan berprotein, termasuk dengan telur.”
Sideck mengatakan bahwa ada perbedaan kandungan vitamin dan mineral telur tergantung pada apa yang dimakan ayam.
“Misalnya, beberapa telur mengandung lebih banyak atau lebih sedikit vitamin D dan asam lemak omega-3 daripada yang lain,” kata Sideck.
Bakteri pada telur terdapat berada di luar cangkang dan ada kemungkinan telur terinfeksi oleh kontaminasi feses salmonella enteritidis melalui pori-pori cangkang setelah telur diletakkan.
Untuk itu tidak disarankan untuk mengkonsumsi telur mentah atau tidak dimasak. Kenyataan bahwa ada yang mengatakan telur mentah yang diminum bersama alkohol akan membunuh bakteri itu tidak benar.
Telur bisa masuk ke dalam diet sehat sebagai sumber protein. Menurut Sideck, sumber protein merupakan seperempat dari piring sehat dan dapat dipasangkan dengan buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan susu untuk mendapatkan semua vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh.
Telur harus dikonsumsi seimbang dengan sumber protein lain, seperti daging tanpa lemak atau unggas, sebagai bagian dari pola makan keseluruhan yang mendorong sayuran, buah-buahan dan biji-bijian.
Margaret Slavin, seorang profesor nutrisi di Universitas George Mason, mengatakan diet ini harus bertujuan untuk meminimalkan asupan gula tambahan, lemak padat, natrium dan makanan olahan. ***