JASMINE Kerr, 28, perempuan dari St George, Bristol, Inggris telah berjuang melawan kanker ovarium selama 10 tahun. Dia bahkan sempat divonis hidupnya sisa satu tahun pada akhir 2019 seperti dikutip dari dailymail.
Namun Jasmine yang menolak melakukan kemoterapi, hingga kini masih bertahan hidup. Dia mengklaim perubahan gaya hidupnya menjadi vegetarian atau disebut Vegan yang membuatnya kembali sehat.
Jasmine berfokus pada gaya hidup sehat termasuk pola makan nabati, olahraga, suplemen, melakukan kegiatan spiritual, dan mengunakan minyak tertentu untuk menenangkan rasa sakit dan mualnya.
Wanita cantik ini pertama kali didiagnosis menderita tumor ovarium borderline 10 tahun lalu setelah mengalami kembung parah dan sakit perut. Tumor itu berpotensi menjadi kanker.
Dokter akhirnya harus mengangkat sebagian besar sistem reproduksinya yang menyebabkan dia mengalami menopause dini pada usia 17 tahun.
Selama 10 tahun berikutnya Jasmine beberapa kali melakukan pengangkatan tumor. Lalu pada Desember 2019 dia diagnosis menderita kanker ovarium yang langka yaitu karsinoma serosa tingkat rendah stadium 3 dan hanya diberi waktu satu tahun untuk hidup.
Tapi kini Jasmine menentang prediksi dokter. Bahkan dia percaya akan bebas kanker dalam setahun dengan kemajuan yang dia buat. Caranya, Jasmine mengubah gaya hidupnya menjadi vegetarian atau vegan. Tak lagi mengkonsumi daging, susu dan produk hewani lainnya.
“Awalnya saya kaget tapi kemudian saya hanya ingin melawannya. Saya senang saya masih di sini dan memiliki tujuan hidup baru untuk mengkampanyekan metode pengobatan alternatif,” ujarnya seperti dikutip dari DailyMail.
Jasmine mengatakan dia melakukan penelitiannya sendiri dan menemukan bahwa kanker adalah penyakit autoimun yang disebabkan oleh hormon. Dan hormon itu terdapat dalam daging dan makanan susu serta gula.
“Dulu saya makan banyak daging dan makanan susu tapi saya benar-benar memotongnya dari diet saya untuk membuat sel-sel kanker kelaparan, kecuali telur untuk sedikit protein karena saya mulai kehilangan terlalu banyak berat badan,” tandasnya.
Dia juga mengikuti penyembuhan lewat energi reiki yang lebih dekat kepada spiritual. Sebab Jasmine percaya, bahwa kanker berasal dari stres dan trauma. Karena stres melepaskan bahan kimia jahat ke dalam tubuh.
“”Saya dulu bekerja tiga pekerjaan dan tidak pernah punya waktu untuk bersantai. Saya memiliki trauma masa kecil dari ibu saya yang sakit parah akibat kanker payudara ketika saya baru berusia 12 tahun, memaksa saya untuk tumbuh dengan sangat cepat.”
Meskipun keluarga pihak ibunya memiliki riwayat keturunan kanker, namun Jasmine menyakini tidak turun kepada dia.
“Kanker ovarium menyebabkan peningkatan kadar protein CA-125 dalam darah. Sejak didiagnosis pada Desember 2019, saya memulai perawatan holistik saya sendiri. Level saya telah turun dari 156 menjadi 27 minggu ini, yang berada dalam kisaran normal,” ujarnya.
“Saya percaya bahwa pada tingkat kemajuan yang saya buat, saya akan bebas kanker dalam setahun dan tubuh saya akan sembuh dengan sendirinya.”
Karsinoma serosa tingkat rendah adalah jenis kanker ovarium keempat yang paling umum yang secara tidak proporsional mempengaruhi wanita yang lebih muda.
Gejalanya, termasuk sakit perut dan kembung, sangat samar sehingga sering salah didiagnosis atau ditemukan ketika sudah tidak dapat disembuhkan secara medis.
Pada saat Jasmine didiagnosis kankernya sudah stadium tiga dan dianggap tidak dapat disembuhkan, dengan dokter memberinya hanya satu tahun untuk hidup.
Selain melakukan diet nabati, tak mengkonsumsi daging dan produk hewani lainnya, Jasmine juga menjalani terapi hormon pribadi dan didanai sendiri di Klinik Perawatan Onkologi di London, yang melihat kanker dari pendekatan metabolisme.
Kini Jasmine menjadi seorang duta besar untuk badan amal Selandia Baru ‘Cure Our Ovarian Cancer’ yang mendanai penelitian penyelamatan jiwa. ***