PERKEMBANGAN sosial media saat ini telah mengubah kehidupan kita dihampir semua kondisi yang kita hadapi. Salah satunya yang terbesar adalah bagaimana remaja berinteraksi.
Seperti sisi mata uang, Sosmed bisa menjadi alat yang sangat bermanfaat, namun di sisi lain sebaliknya. Orang tua harus selalu waspada menjaga agar remaja mereka tetap aman dan bahagia.
Faktanya adalah usia remaja sangat mudah terpengaruh dan rentan terhadap tekanan teman sebaya. Itu berarti semakin banyak waktu yang dihabiskan di ponsel mereka, semakin banyak mereka terpapar dan sayangnya itu bisa berarti pengaruh buruk.
Baca juga : Jalan Menuju Bahagia
Salah satu fenomena yang sekarang menjadi lazim adalah ‘sadfishing’ yang harus diwaspadai orang tua seperti dilansir dari Badtimez.
Rebecca Reid, seorang penulis untuk Your Teen Magazine yang telah menciptakan istilah ‘sadfishing’ ini.
Menurut Badtimez, Reid menggambarkan Sadfishing ini adalah foto yang diposting oleh seseorang yang menunjukkan mereka sedang sedih, mereka bisa menangis atau hanya terlihat sangat sedih, membagi kesedihan seperti anekdot yang memilukan.
Foto itu bisa jadi benar terjadi, namun terkadang ini bisa juga hanya cara untuk menarik diperhatikan.
Fenomena berbagi cerita sedih lewat sosmed sekarang tengah populer di kalangan remaja. Ini masuk akal, sebab manusia terutama remaja membutuhkan afirmasi. Dan bukan kejutan bahwa ini akan membentuk ikatan yang panjang diantara grup remaja.
Baca juga : Posting Foto Anak di Sosmed, Perlukah?
Jenis perhatian ini akan sering memabukkan, mengarah kelebih banyak posting sedih dan itu akan menjadi sebuah lingkaran setan.
Sebagai orang tua, Anda harus bisa membedakan antara teriakan minta tolong yang benar atau virtual ‘pesta’ kasihan.
Menurut majalah Parents, “Ketika seorang remaja memposting lirik lagu yang secara terang-terangan membuat depresi, berbagi tentang betapa putus asanya hidup mereka, atau bahkan merujuk pada tindakan melukai diri sendiri dan ide bunuh diri,sebenarnya mereka menginginkan perhatian Anda, disadarinya atau tidak.”
Masalahnya postingan sadfishing ini lama-lama bisa mempengaruhi remaja yang sebenarnya tidak mengalami depresi atau kecemasan. Karena semua orang, terutama remaja, sangat membutuhkan perhatian, postingan semacam ini bisa menular.
Baca juga : Maya Menangkan Kebebasan Bersuara Ketika Mengatakan ‘Pria Tak Bisa menjadi Wanita’
Bila anak Anda mengalami masalah mental sebaiknya segera membawanya ke profesional untuk ditangani. Juga mengajarkan kepadanya bahwa memposting sadfishing di media sosial bukan ide yang baik.
Segala sesuatu tentang internet, sosial media dan teknologi adalah tentang keseimbangan. Sebagai orangtua kita hanya melakukan yang terbaik dan memastikan kepada anak bahwa kita selalu ada disampingnya dan siap membantu. ***