SETIAP orang tua punya pendapat tentang pola pengasuhan anak. Ini tentu berdasarkan pengalaman orangtua sendiri, juga dari buku dan artikel yang mereka baca serta nasihat yang mereka terima dari pengalaman pribadi.
Ada banyak gaya pengasuhan anak yang sering kita dengar. Salah satunya adalah ‘Dolphin Parent’ atau gaya pengasuhan anak ala Lumba-lumba. Gaya pengasuhan Lumba-lumba ini adalah orang tua yang selalu memilih jalan tengah begitu seperti dilansir dari Bedtimez.
Baca juga : Orang Tua Dapat Menurunkan Gangguan Kecemasan ke Anak
Apa artinya? Orang tua ini tidak terus-menerus ‘melayang’ di atas anak-anak mereka, seperti gaya pengasuhan ‘helicopter parents’ tetapi juga tidak memaksa anak-anak untuk berjuang sendiri.
Pendekatan jalan tengah atau Lumba-lumba ini cukup masuk akal. Karena sebagai orang tua, kita cenderung mengenal anak-anak kita lebih baik daripada orang lain. Mungkin anak Anda yang berusia 13 tahun sudah cukup dewasa untuk pergi ke bioskop sendirian dengan teman-temannya, tetapi anak tetangga Anda masih membutuhkan orang yang lebih tua untuk mengawasi.
Pendekatan pengasuhan anak memang tidak harus satu ukuran yang sama untuk semua. Dan setiap orang tua memiliki hak untuk memutuskan apa cara terbaik untuk menangani situasi yang berbeda dengan anak-anak mereka.
Baca juga : Bahasa Cinta Ibu
Baca juga : Ini Loh Dampak Buruk Perebutan Pengasuhan Anak Bagi Anak-Anak
Semuanya bermuara pada prioritas. Mungkin Anda lebih menekankan pada kemandirian sosial tetapi lebih keras dalam hal nilai? Jika itu berhasil untuk Anda dan anak Anda, lakukanlah.
Gaya pengasuhan Lumba-lumba memungkinkan anak-anak membuat kesalahan dan belajar dari kesalahan itu. Meskipun biasanya membuat banyak orang tua tak nyaman.
Terlepas dari tidak ada yang benar atau salah, banyak yang bisa dikatakan tentang anak-anak yang belajar dari kesalahan dan pengalaman mereka sendiri. Daripada diberi tahu ‘ini tidak boleh’ tanpa banyak alasan di balik aturan tersebut. So, kita orang tua yang bagaimana kita? ***