BEBERAPA tahun belakangan berkembang sangat pesat penyakit tidak menular yang menjadi pembunuh nomor satu para ibu rumah tangga dan wanita-wanita yang telah aktif berhubungan seksual atau wanita di atas usia 35 tahun.
Penyakit itu adalah Kanker Mulut Rahim atau Kanker serviks.
Menurut Pengurus Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Sulteng, Bidan Narmin, hingga tahun 2017 kanker serviks merupakan pembunuh nomor satu di Indonesia.
“Kanker mulut rahim itu adalah kanker di mulut rahim yang menyebabkan infeksi di mulut rahim yang disebabkan oleh virus Human Papiloma atau biasa disebut HPV,” ujar Narmin
kepada ibu-ibu rumah tangga dan perempuan di wilayah Sulawesi Tengah.
Menurut Narmin, Virus ini muncul akibat kehidupan tidak bersih berkaitan dengan menjaga kebersihan organ intim, gaya hidup free sex dan atau berganti-ganti pasangan, juga merokok. Bisa pula terjadi kepada mereka yang sebelumnya pernah punya pengalaman terpapar penyakit kelamin. Atau perempuan yang menikah di bawah umur 20 tahun sangat rentan terkena penyakit tersebut.
Penyakit ini dengan tipe 16 dan 18 masih bisa dicegah dengan melakukan vaksinasi HPV. Namun, menurut Bidan Narmin, sangat penting bagi wanita yang rentan tadi untuk melakukan deteksi dini.
“Deteksi dini harus dilakukan sehingga kita bisa mencegah atau kita mengobati lebih awal sebelum kondisi menyakit mencapai stadium tertentu,” ujar Narmin.
Ada berbagai cara deteksi dini, yaitu Pap Smear, Biopsi, Koloskopi. Untuk ini, memang harganya masih relatif mahal untuk sebagian masyarakat di Indonesia.
“Namun ada alat pendeteksi yang lebih murah dan tak membutuhkan waktu lama untuk mengetahui hasilnya. Yaitu Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA),” ujar Bidan Namrin.
Anda bisa meminta ke bidan di Puskesmas terdekat rumah Anda untuk melakukan deteksi dini.
Selain deteksi dini, menjaga kebersihan alat kelamin itu nomor satu. Selalu ingat untuk membilas dengan air bersih yang mengalir. Bila Anda sedang bepergian sebaiknya menggunakan air kemasan botol alih-alih air yang sudah tergenang dalam bak, ember atau loyang. “Malah lebih baik bila kita menggunakan tisu basah khusus untuk pembilas,” katanya.
(***)