“KARENA kita adalah manusia biasa, tempatnya salah. Wajar bila tak selalu benar. Terkadang dikuasai akal dan hawa nafsu. Ibadah tak konsisten, selalu naik turun.”
ITU kata pak Ustadz Nurhasan yang ceramah di masjid di kompleks perumahan kami, disela jeda shalat Isya dan shalat Tarwih pada malam ke-17 Ramadhan, Rabu 28 April 2021. Karena ketidaksempurnaan manusia, maka penting bagi kita sebagai hamba untuk selalu introspeksi diri, kata dia.
Maka, Bulan Ramadhan ini adalah bulan yang sangat tepat untuk bermuhasabah diri ini. Kata dia, betapa meruginya muslim yang kehidupannya hari ini tak menjadi lebih baik dari hari kemarin. Tak memperbaiki ibadahnya ritualnya. Memperbanyak shalatnya, sedekah dan memperbaiki hubungan dengan sesama manusia.
Bukan hanya sekadar berpuasa menahan lapar dan dahaga serta nafsu syahwat, tetapi bulan Ramadhan seharusnya menjadi waktu yang tepat bagi ummat muslim untuk introspeksi diri.
“Ini bulan harus menjadi waktunya kita memperbanyak amal ibadah kita. Bagaimana shalat kita, bagaimana infak kita, bagaimana istigfar kita, ” kata Ustadz
Karena kita manusia biasa, wajar bila ibadah naik turun. Seringkali dikuasai oleh akal terkadang oleh nafsu. “Untuk mengimbangi keduanya perlu ibadah. Inilah tujuan shalat,” katanya lagi . Kita sering khilaf, kata dia. Hari ini dekat Allah dan rajin shalat, besok kembali malas. Maka Kita harus selalu beristigfar.
Perbaiki kualitas ibadah kita, kata dia. Sebab hidup di dunia ini tak lama. “Jangan sampai bulan ini adalah bulan terakhir buat kita,” tandasnya.
Penting untuk selalu Perbaiki kualitas shalat kita. InshaAllah akan selalu ada jalan keluar dalam setiap persoalan hidup.
Namun dia mengingatkan, bahwa ibadah itu tak meluluh ritual belaka. Alquran tidak melarang kita bekerja dan mencari nafkah. Sebab kerja, menuntut ilmu juga Ibadah . “Tergantung niat kita. Hadirkan Allah dalam setiap langkah kita. ***