Dia perempuan matang dan cerdas. Pengacara sukses dan kaya raya. Memiliki klien dari warga kelas atas dengan bayaran mahal. Untuk pekerjaan itu, dia bisa melakukan apa saja. Misalnya, membebaskan anak pengusaha ternama dari jerat hukum kasus perkosaan. Padahal anak itu jelas bersalah.
Membebaskan lahan dimana penduduk miskin bermukim demi pengusaha property membangun perumahan real estate.
Namun Tuhan punya rencana untuknya. Nyawanya hampir terenggut karena kecelakaan maut. Masih di batas dunia dan akhirat. Hasrat hidupnya lebih besar daripada mati.
Tetapi untuk bisa kembali dia harus berperan menjadi seorang ibu rumah tangga sederhana dengan dua orang anak dan suami setia yang bekerja sebagai pegawai pemerintah. Berbanding terbalik dengan kehidupannya yang asli. Tak ada pilihan.
Baca juga :Jangan Mencemooh, Empatilah
Semua berat dijalani. Dari kehidupan mewah, kini harus tinggal di apartemen kecil, sederhana. Harus bangun pagi, memasak, menyiapkan baju untuk suami dan anak, lalu harus mengantar anaknya ke halte bus sekolah. Membersihkan rumah.
Lalu bersama ibu-ibu di kawasan permukiman sederhana itu, mengambil kerja paruh waktu, melipat kertas untuk menjadi kantong belanja. Untuk sekadar menambah uang belanja. Gaji suaminya tak banyak.
Berhari-hari disela rutinitas yang berat itu, dia menerima kasih sayang dari anak dan suami yang sangat mencintai. Mereka penuh perhatian kepada ibunya. Suami menghargai kerja kerasnya sebagai ibu dan isteri. Dia sangat dicintai dan dibutuhkan. Orang-orang di lingkungan menyayanginya karena dia baik hati, ramah dan suka berbagi.
Sebulan berlalu, dia harus mengakhiri “tugas”. Air mata tumpah ketika “guardian angel” alias malaikat penjaga menjemputnya untuk kembali ke kehidupannya yang asli. Hatinya telah tertinggal di keluarga kecil nan sederhana itu.
Kisah di atas adalah film Korea “Wonderful Nightmare” yang dirilis 2015 lalu. Bagaimana kehidupan seseorang berubah.
Baca juga : Jangan Mengukur “Bajumu” Untuk Orang Lain
Dalam kehidupan nyata kisah ini bukan hal musykil terjadi. Bila Tuhan menghendaki, sebagaimana Tuhan bisa membolak balikkan hati hamba, pun kehidupan.
Namun yang terpenting, apapun kondisinya, kita tetap berprasangka baik kepada sang Khalik. Pemilik rahasia kehidupan.
Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan kepada umat muslim, ketika kehidupanmu berada di atas, maka bersyukurlah. Ketika kehidupanmu berada di bawah, bersabarlah. Jadikan sabar dan shalat sebagai penolong. Maka kehidupan pun terasa ringan.
Penting untuk selalu melatih keikhlasan dan kesabaran dalam menjalani kehidupan yang seperti roda pedati bahkan rollcoaster, berubah dengan cepat.
Dari film Wonderful Nightmare ini, saya tahu betapa berat kehidupan wanita Yeon Woo yang diperankan artis Korsel Uhm Jung Hwa. Yeon Woo menjadi sederhana seketika. Semula dia protes pada Tuhan. Namun akhirnya memilih bersabar dan mencintai kehidupannya sekarang.
Baca juga : Berbuat Baiklah, Meski Orang Tak Baik Padamu
Sederhana namun penuh cinta. Sampai pada akhirnya dia harus kembali ke kehidupan asli, tetapi nilai-nilai kesederhanaan melekat dihatinya.
Akhir kisah, Yeon Woo dipertemukan kembali dengan keluarga kecil itu. Hanya suami dan anak-anaknya. Isteri yang baik yang dia perankan, meninggal pada sebuah kecelakaan. ***
Tello, 5 Januari 2021