Pernahkah engkau merasa terjebak dalam perjalanan hidup? Tak pernah mulus. Selalu saja ada kerikil tajam bahkan duri kecil yang menghalang dalam perjalanannya. Sesekali cobaan dahsyat juga datang. Semua penghalang kecil maupun besar seringkali membuat kita harus menghentikan sejenak langkah. Entah sekadar menarik nafas atau menyingkirkan kerikil, lalu melanjutkan perjalanan kembali sampai pada tujuan akhir.
Sering pula dalam perjalanan, kita menemukan persimpangan jalan. Membuat kita harus memilih. Pada pilihannya, bisa benar bisa pula tersesat. Lalu apa yang kita lakukan bila tersesat?
Pernah pulakah Anda merasa terjebak di jalan buntu? Di depan tembok besar menghalang. Di belakang, tertutupi oleh semak duri. Samping kiri dan kanan jurang menganga lebar. Tak ada jalan keluar.
Apa yang harus Anda lakukan? Mungkinkah kita berhenti selamanya di tempat ini? Apakah ini akhir dari perjalanan? Ataukah kita harus merubuhkan dinding itu? Membuka semak dan onak duri yang menutupi jalan? Atau berjalan perlahan menyusuri setapak demi setapak berpegang pada tepi jalan dengan kaki menggelantung di jurang?
Anda yang tahu jawabannya ketika berhadapan dengan situasi ini. Sebab Anda yang paling tahu tujuan akhir dari perjalanan hidup Anda.
Bagiku, mungkin semua cara akan kulakukan agar bisa melanjutkan perjalanan ini. Mungkin memanjati tembok tinggi itu, mungkin menyusuri setapak demi setapak tepi jurang. Namun, aku tak akan memilih jalan kembali. Mungkin saja, mundurkan langkah membuka semak dan mencari jalan memutar.
Apapun dan bagaimanapun jalan yang kita pilih untuk menempuhnya. Bagiku tak penting perjalanan menjadi lambat, tak tepat waktu, tak penuhi target. Tujuanku adalah sampai. Dan menikmati semua perjalanannya. Menikmati setiap peristiwa yang kulalui, menikmati pahit dan manis buah dalam perjalanan.
Yang terpenting bagiku memiliki pegangan dalan berjalan. Selain tujuan juga keyakinan kita akan sampai. Pegangan, membuat kita akan kuat, menjadi ranting keras menyingkirkan onak duri. Pegangan inipun menjadi alat bagiku memanjat tembok yang tinggi dan melewati curam. Kalau Kamu?
(Tello, 29 Desember 2020)