HIPERTENSI atau tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis dimana tekanan darah meningkat dan penyebabnya karena beberapa faktor, biasanya genetik.
Dokter spesialis penyakit dalam, Tunggul D. Situmorang mengatakan, orang-orang yang menyadari dirinya punya risiko mengidap hipertensi harus mengatur makanan yang dikonsumsi.
“Kalau sudah tahu punya risiko, hipertensi bisa dicegah dan dikendalikan,” kata Ketua Umum Indonesian Society of Hypertension (InaSH) dalam webinar, Rabu (14/10/2020) seperti dikutip dari JPNN.
Menurut Unggul, 5 Hal ini harus Anda lakukan agar terhindar dari hipertensi :
- Kurangi konsumsi garam
Selain mengurangi konsumsi garam, makanan yang membuat tubuh jadi gemuk dan menimbulkan obesitas seharusnya dihindari. Sebab, kegemukan menimbulkan mengidap hipertensi.
- Konsumsi Makanan Rendah Lemak
Makanlah makanan-makanan rendah lemak untuk mengurangi risiko tekanan darah tinggi. Makanan tinggi lemak dan kalori ditambah gaya hidup tidak sehat memperparah risiko tekanan darah tinggi.
- Ubah Gaya Hidup Sehat
Tunggul menegaskan, tindakan pertama yang harus dilakukan orang dengan keturunan hipertensi adalah mengubah gaya hidup jadi lebih sehat. “Baru setelah itu minum obat,” kata dia. - Kendalikan Hipertensi
Penyakit hipertensi tidak bisa disembuhkan, melainkan hanya bisa dikendalikan. Ketika seseorang meminum obat dan tekanan darahnya menurun, itu adalah upaya pengendalian tekanan darah, bukan menjadi sembuh.
- Patuh Minum Obat
Maka, masyarakat diimbau untuk patuh dalam meminum obat agar tekanan darah terkendali dan tidak menimbulkan gangguan kesehatan lain.
Berdasarkan data Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, masyarakat dengan usia di rentang 30-40 tahun memiliki tekanan darah normal-tinggi yang berisiko menjadi hipertensi pada lima tahun ke depan.
Kementerian Kesehatan mengungkapkan 13,3 persen pasien COVID-19 dengan penyakit bawaan atau komorbid hipertensi meninggal dunia. Penyakit hipertensi menjadi faktor risiko paling tinggi menyebabkan pasien COVID-19 meninggal dunia.
Diikuti oleh penyakit komorbid lainnya seperti diabetes, jantung koroner dan gagal ginjal.
Dari 1.641 orang pasien COVID-19, penyakit penyerta paling banyaknya adalah hipertensi dengan jumlah mencapai 50,8 persen.(***)