Bahagia itu kita yang buat. Ibu pengantin perempuan itu segera menghampiri menantunya tak lama setelah upacara pernikahan. Mereka berdua saja.
Lalu menantunya berkata “Saya tidak akan menghalangi jalan kehidupan anak Ibu setelah dia menikah denganku. Itu yang bisa saya janjikan, Bu. Saya tidak bisa berjanji untuk selalu membahagiakannya,” kata sang Menantu.
Ibu pengantin perempuan itu tertegun. Tak lama ibu berkata, “Siapa yang bilang kamu harus membahagiakannya? Di dunia yang sulit seperti ini, kamu memberi jalan kepadanya saja sudah baik sekali”.
Baca juga : bahagia itu kita yang buat
Dialog mertua dan menantu ini cuplikan dari Drama Korea, “This is My First Life” (2017). Diperankan dengan manis oleh Jung So Min (Yon Ji Ho) dan si ganteng Le Min Ki (Nam Se Hee). Romansa juga komedi.
Saya merenung. Ini benar-benar nyata. Saya menyadari sering merasa tak bahagia karena orang lain. Di luar sana memang ada banyak yang menjadi alasan untuk kita tidak bahagia.
Menyalahkan orang lain sebagai penyebab kegagalan, penderitaan, kesedihan, kemarahan dan luka hati kita.
Bahkan anak, suami, isteri, sodara, kawan, menjadi alasan ketidakbahagiaan kita. Gara-gara mereka, aku begini.
Baca juga : Ingin Bahagia? Bicaralah Dengan Orang Asing!
Padahal sejatinya, kitalah yang bertanggung jawab atas kebahagiaan kita sendiri. Bukan orang lain. Dunia boleh runtuh, namun bagi orang yang sedang jatuh cinta yang sedang bersama kekasihnya, dunia tetaplah indah. Sehancur apapun itu.
Setidaknya Allah Swt sudah mengatakan dalam Alquran Surah (64) Taghabun ayat 15 :
“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.”
So, berbahagialah, meski hidupmu tak selalu seindah Pelangi. Buatlah pelangi itu sendiri di hatimu. Tulisan ini saya buat, untuk mengingatkan diriku sendiri bahwa saya pernah ada di titik ini. Mungkin suatu saat nanti saya lupa.
Tello, 10 Oktober 2020